Pages

Sabtu, 28 Juli 2012

Kenakalan Remaja Tanggung Jawab Siapa?


IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA GUNUNG TUJUH-SUMBAR

Dialog Interaktif Dengan Pemuka Masyarakat : Kenakalan Remaja Tanggung Jawab Siapa?.

Gunung Tujuh, 21 Juli 2012, bertepatan dengan awal ramadhan, mahasiswa dan pelajar yang berasal dari Kecamatan Gunung Tujuh ini yang menggabungkan diri dalam suatu wadah organisasi yang bernama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Gunung Tujuh-Sumbar (IPMGT) mengadakan suatu acara di kecamatan asal mereka mengenai kenakalan remaja. Acara ini dilaksanakan dengan sistem dialog (diskusi mencari solusi) dengan pemuka masyarakat Gunung Tujuh. Pemuka masyarakat tersebut terdiri dari Pemuka Adat, Pendidikan, Agama dan Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa beserta BPD. Namun pada kesempatan ini pihak kecamatan berhalangan hadir.
Acara yang dibawakan oleh Yulia Tamala ini berlangsung sekitar 3 jam dimulai dari jam 21.00 berakhir pada jam 24.00 WIB. Pembukaan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-quran (Nopel Sutandar, IAIN), laporan panitia pelaksana (Deka Putra, UBH), sambutan  dan dilanjutkan dengan persentasi tentang kenakalan remaja oleh saudara Dedef Noprika mahasiswa keperawatan Fort De Kock, Bukit Tinggi. Setelah acara inti, dilanjutkan dengan diskusi terbuka dengan masyarakat, diskusi ini dipimpin oleh Rozi Afriadani mantan Presma ITP, Padang.
Antusiasme masyarakat terhadap acara ini sangat tinggi, ini dibuktikan dengan dukungan masyarakat baik secara moril maupun materil dan kehadiran masyarakat yang lumayan banyak. Diskusi berlangsung begitu hangat dan bersahabat antara mahasiswa, pemuda dan pemuka masyarakat. Banyak ide-ide baru yang muncul dari pemikiran-pemikiran intelektual mahasiswa untuk kemajuan Kecamatan Gunung Tujuh kedepannya.
Hal yang melatar belakangi kegiatan ini yaitu kepedulian mahasiswa terhadap potensi Kecamatan Gunung Tujuh yang begitu besar baik itu potensi SDA maupun SDM-nya. SDA yang besar tidak akan berguna kalau tidak dikelola dengan baik. Di Kec. Gunung Tujuh sendiri SDA begitu banyak baik dari segi pertanian, kehutanan dan pariwisata. Sumber daya alam tersebut perlu dimanfaatkan dan dikelola oleh SDM yang baik dan cerdas. Namun generasi-generasi yang diharapkan akan membangun Gunung Tujuh telah terkontaminasi dengan kenakalan-kenakalan remaja, sehingga semangat dan pemikiran untuk mengelola SDA ini sudah tidak ada lagi.
Hal diatas adalah alasan IPMGT mengangkat tema kenakalan remaja tanggung jawab siapa?. Karena melihat generasi Gunung Tujuh sekarang ini sudah tidak peduli lagi dengan daerah mereka. Jika hal ini terus dibiarkan, tak terbayangkan bagaimana Kecamatan Gunung Tujuh kedepannya.
Dalam diskusi ini telah didapat jawaban dari tema acara tersebut, kenakalan remaja merupakan tanggung jawab kita semua. Kita semua yaitu, pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa yang mana kita saling bahu membahu memberantas masalah yang telah lama dirisaukan oleh dunia ini.
Diskusi ini lebih spesifik membahas tentang miras, yang mana pada Kecamatan Gunung Tujuh peredaran miras (tuak) sudah sangat tinggi. Mahasiswa mempertanyakan peran pemerintah terhadap peredaran tuak ini, apa sih yang dilakukan pemerintah terhadap hal ini. Menurut salah satu pembicara dari pemerintahan yaitu Kepala Desa Pelompek Pasar Baru : “Tuak sudah lama ingin diberantas namun penjual tuak ini berada di Desa tetangga yaitu Telun Berasap, kami tidak punya kekuasaan untuk memasuki wilayah desa tersebut. Ini seharusnya tugas dari kecamatan. Kami berharap para mahasiswa bisa membuat sebuah kontrak dengan kecamatan untuk menghentikan peredaran tuak di Kecamatan Gunung Tujuh”.


Pada akhirnya, mahasiswa dan pemuka masyarakat sepakat untuk meminimalisir kenakalan remaja di Kecamatan Gunung Tujuh dengan cara :
1.    Membuat perdes tentang pemberantasan narkoba dan minuman keras disetiap desa di Kecamatan  Gunung Tujuh.
2.    Pemberantasan tempat penjualan minuman keras (tuak) di Kecamatan Gunung Tujuh.
3.    Menindak tegas penjual dan pemakai narkoba atau minuman keras di Kecamatan Gunung Tujuh.
Kesepakatan dibuat dan ditanda tangani oleh pemuka masyarakat dan mahasiswa yang mana kedua pihak ini sepakat akan bekerjasama dan saling mendukung untuk memberantas peredaran miras di Kecamatan Gunung Tujuh. Kami sangat berharap masalah ini bisa terselesaikan sehingga generasi-generasi Gunung Tujuh akan terus melakukan tindakan positif dan berguna bagi Bangsa dan Negara ini. Semoga masalah ini tidak hanya dibahas di Kecamatan Gunung Tujuh namun juga di Kecamatan lain, sehingga Kerinci terbebas dari narkoba dan minuman keras. (dede)



Kamis, 26 Januari 2012

Danau Gunung Tujuh

Danau Gunung Tujuh
Kondisi alamnya yang masih perawan dan asri menjadikan Danau Gunung Tujuh sebagai objek wisata paling favorit di Kabupaten Kerinci dan sekitarnya. Sementara, letaknya yang berada pada ketinggian 1.996 meter dpi menjadikan danau ini seba gai danau tertinggi di Asia Tenggara.
Bagi para pendaki, melakukan pendakian ke Gunung Kerinci dengan puncaknya di ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (dpi) memang melelahkan, tapi sekaligus juga menjadi tantangan. Meski terlihat begitu dekat dari salah satu punggung Gunung Tujuh, jalan menuju puncak Gunung Kerinci lumayan berliku. Kemiringan j alur pendakian berupa j alan setapak yang menanjak yang mencapai 50-60 derajat sangat menguras stamina.
Namun, rasa lelah itu seakan lenyap ketika tiba di lokasi tujuan wisata yang ada di kawasan Gunung Tujuh, yakni sebuah danau yang disebut Danau Gunung Tujuh. Selain alamnya yang asri, panorama di danau yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ini demikian indah.
Selain melakukan pendakian, tidak sedikit pengunjung yang datang hanya untuk menikmati suasana alami di kaki gunung. Setiap akhir pekan, banyak pendaki amatiran (wisatawan) yang naik ke Danau Gunung Tujuh. Mereka tidak hanya berasal dari Kerinci, melainkan juga wisatawan yang datang dari luar daerah. Tidak heran, jika setiap hari Sabtu-Minggu banyak tenda-tenda kemah yang berdiri di sekitar pos jaga. Obyek wisata ini berjarak lebih kurang 51 km dari Sungai Penuh.
Tertinggi di Asteng
Secara ilmiah, Danau Gunung Tujuh merupakan danau vulkanik yang terbentuk akibat kegiatan gunung berapi di masa lampau. Memiliki ukuran panjang sekitar 4,5 km dan lebar 3 km, danau yang berada di ketinggian 1.996 meter dpi ini merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara.
Bagi pencinta wisata alam sekaligus petualangan, Danau Gunung Tujuh merupakan objek wisata favorit di Jambi dan sekitarnya. Selain panorama alamnya yang indah, danau ini dikelilingi oleh enam gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo dengan ketinggian 2.525 meter dpi, Gunung Hulu Sangir (2.330 meter dpi), Gunung Mandura Besi (2.418 meter dpi), Gunung Selasih (2.230 meter dpi), Gunung Jar Panggang (2.469 meter dpi) dan Gunung Tujuh (2.732 meter dpi) yang puncaknya paling tinggi. Tidak hanya itu, sebagai kawasan yang menjadi salah satu sentra keanekaragaman hayati, Danau Gunung Tujuh juga sering dikunjungi para pencinta dan peneliti flora dan fauna. Di kawasan ini hidup berbagai jenis satwa khas TNKS seperti harimau sumatera (Panthers tigru surnatrensis), sia­mang, beruang madu, babi hutan, tapir, bermacam burung dan berbagai jenis kupu-kupu. Tumbuh an yang hidup di kawasan ini pun beragam dengan primadona berba gai jenis anggrek alam dan bungax kantong semar.
Panorama alam menawan lain yang dapat dinikmati di kawasan ini adalah Air Terjun Gunung Tujuh. Air terjun dengan ketinggian puluhan meter itu bersumber dari Danau Gunung Tujuh. Pengunjung yang ingin mencapai air terjun ini bisa melalui jalur setapak tidak jauh dari bekas wisma peristirahatan di dekat pos jaga di kaki gunung.
Ada beberapa alternatif jalur pendakian ke Danau Gunung Tujuh. Salah satunya dan paling banyak ditempuh adalah melalui gerbang Pos TNKS di Desa Pelompek Keca matan Kayu Aro, Kabupaten Kerin ci. Di desa berketinggian 1.600 meter dpi itu udara terasa dingin, terlebih lagi karena angin selalu bertiup kencang sehingga pengunjung disarankan untuk membawa jake atau baju tebal.
Sebagaimana daerah pegununj an pada umumnya, pada malam hari suhu udara di sekitar pos pendakiai ini terasa sangat dingin. Tanp; mengenakan jaket tebal, kaus kak dan selimut tebal. Angin dingii yang bertiup terasa menusuk tulang Bagi pengunjung yang hendak mendaki ke Danau Gunung Tuju lebih pagi bisa memanfaatkan ruma penduduk di sekitar pos. Ruma tinggal yang sekaligus menjac homestay tersebut bisa dipesa sebelum hari kedatangan atau pad hari kedatangan itu juga jik kebetulan tidak ada pengunjun yang menginap. Selain di sekitar po pengunjung pun bisa menginap t beberapa homestay di Desa Kers; Tuo yang terletak beberapa kilomu ter dari Pelompek.
Dengan segala keindahan ala yang disimpannya, kawasan Dan; Gunung Tujuh terlihat masih uti dan lestari karena belum terus tangan-tangan jahil. Kondisi ini t lepas dari pesan pihak Balai TNJ yang senantiasa mengingatk: pengunjung agar tidak mengamh menangkap atau membawa kea karagaman hayati yang dimili kawasan ini.***