sekilas
profil Gunung tujuh sepertinya sudah tak asing lagi ditelinga kita yang tinggal
di daerah kerinci, bahkan keindahan yang dimiliki oleh gunung tujuh yang
terletak dalam kawasan TNKS ini termasuk salah satu yang laris manis untuk di
perbincangkan dan menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi di kalangan pencinta
alam dan juga bagi para touris lokal dan bahkan mancanegara untuk tempat beriwisata dan juga
tempat penelitian. Pemerintah kabupaten dan provinsi sadar betul akan potensi
yang luar biasa itu sehingga pemerintah
Provinsi Jambi melalui dinas
kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)setempat “mengusulkan danau gunung
tujuh menjadi New9Wonderfull of Indonesia yang digelar lembaga World of
Wonderful (WoW) “pada tahun 2015 lalu. melalui program tersebut pemerintah
membuka mata dunia lebih luas lagi akan keindahan danau gunung tujuh.
meningkatnya
jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke danau gunung tujuh ini bisa kita
lihat dari banyaknya touris yang berlalu lalang hampir setiap hari didesa
sungai jernih menuju danau gunung tujuh. tentu saja kondisi seperti ini kita
harapkan dapat menguntungkan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah(PAD)Pemerintah yang nantinya dapat digunakan bagi
pembangunan daerah tersebut, karena hal ini sesuai dengan undang-undang nomor
10 tahun 2009 tentang penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat.
Namun
sungguh sangat disayangkan pemerintah yang memiliki potensi yang luar biasa
membuka mata dunia untuk melihat keindahan alam danau gunung tujuh malah
menutup matanya sendiri dan bungkam akan parahnya kondisi infrastruktur jalan
menuju objek wisata ini. Mulai dari simpang pelompek hingga ke gerbang masuk
danau gunung tujuh yang terletak di desa sungai jernih itu kondisinya sudah
sangat memprihatinkan.
Jalan
ini tidak hanya dilewati oleh para wisatawan namun juga merupakan jalan
satu-satunya akses penyambung kehidupan bagi banyak masyarakat untuk
melancarkan transportasi hasil bumi yang tinggal didaerah kecamatan gunung
tujuh ini, terutama bagi para pelajar yang melanjutkan pendidikan ke sekeolah
menengah pertama maupun sekolah menengah atas yang memiliki rutinitas melalui
jalan ini setiap hari untuk menuju sekolah meraka.
Peran
Pemerintah kecamatan,Kabupaten dan dewan perwakilan rakyat selaku penyalur
aspirasi yang diharapkan untuk memikirkan nasib mereka yang menggantungkan
aktivitas pokok melalui jalan ini seolah-olah menutup mata dan tidak
mengkhawatirkan dampak dari buruknya jalan ini yang sudah seperti puing bekas
terjadi perperangan semalam dan ketika hujan turun seketika jalan ini berubah
seperti kubangan kawanan kerbau liar yang
dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi pengendara.sebenarnya
keadan seperti ini juga banyak menimbulkan respon negatif bagi para wisata dan
pengunjung terhadap infrastruktur yang begitu memprihatinkan. Mereka sangat
menyayangkan objek wisata yang menjadi salah satu icon wisata untuk provinsi
jambi infrastruktur jalan tidak layak lagi untuk digunakan.
Seolah
– olah gunung tujuh hanya memiliki kewajiban saja, untuk menyumbangkan
keindahan demi mengangkat daerah provinsi dan kabupaten ke permukaan lewat
sektor wisata tanpa memiliki hak untuk dirawat dan di bangun sebagai mana
mestinya. Kami selaku ikatan pelajar dan mahasiswa gunung tujuh bersama
masyarakat menuntut pemerintah yang terkait agar dapat membuka mata melalui tulisan
ini dan tergugah hatinya untuk membangun jalan yang melintasi desa sungai
jernih ini untuk menuju gerbang danau gunung tujuh. -Jetra.SN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar