Pages

Kamis, 18 Agustus 2016

KEBUNGKAMAN DIBALIK KEISTIMEWAAN

sekilas profil Gunung tujuh sepertinya sudah tak asing lagi ditelinga kita yang tinggal di daerah kerinci, bahkan keindahan yang dimiliki oleh gunung tujuh yang terletak dalam kawasan TNKS ini termasuk salah satu yang laris manis untuk di perbincangkan dan menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi di kalangan pencinta alam dan juga bagi para touris lokal dan bahkan  mancanegara untuk tempat beriwisata dan juga tempat penelitian. Pemerintah kabupaten dan provinsi sadar betul akan potensi yang luar biasa itu sehingga pemerintah  Provinsi Jambi melalui dinas  kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)setempat “mengusulkan danau gunung tujuh menjadi New9Wonderfull of Indonesia yang digelar lembaga World of Wonderful (WoW) “pada tahun 2015 lalu. melalui program tersebut pemerintah membuka mata dunia lebih luas lagi akan keindahan danau gunung tujuh.
meningkatnya jumlah wisatawan yang datang berkunjung ke danau gunung tujuh ini bisa kita lihat dari banyaknya touris yang berlalu lalang hampir setiap hari didesa sungai jernih menuju danau gunung tujuh. tentu saja kondisi seperti ini kita harapkan dapat menguntungkan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(PAD)Pemerintah yang nantinya dapat digunakan bagi pembangunan daerah tersebut, karena hal ini sesuai dengan undang-undang nomor 10 tahun 2009 tentang penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Namun sungguh sangat disayangkan pemerintah yang memiliki potensi yang luar biasa membuka mata dunia untuk melihat keindahan alam danau gunung tujuh malah menutup matanya sendiri dan bungkam akan parahnya kondisi infrastruktur jalan menuju objek wisata ini. Mulai dari simpang pelompek hingga ke gerbang masuk danau gunung tujuh yang terletak di desa sungai jernih itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Jalan ini tidak hanya dilewati oleh para wisatawan namun juga merupakan jalan satu-satunya akses penyambung kehidupan bagi banyak masyarakat untuk melancarkan transportasi hasil bumi yang tinggal didaerah kecamatan gunung tujuh ini, terutama bagi para pelajar yang melanjutkan pendidikan ke sekeolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas yang memiliki rutinitas melalui jalan ini setiap hari untuk menuju sekolah meraka.
Peran Pemerintah kecamatan,Kabupaten dan dewan perwakilan rakyat selaku penyalur aspirasi yang diharapkan untuk memikirkan nasib mereka yang menggantungkan aktivitas pokok melalui jalan ini seolah-olah menutup mata dan tidak mengkhawatirkan dampak dari buruknya jalan ini yang sudah seperti puing bekas terjadi perperangan semalam dan ketika hujan turun seketika jalan ini berubah seperti kubangan kawanan kerbau liar yang  dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi pengendara.sebenarnya keadan seperti ini juga banyak menimbulkan respon negatif bagi para wisata dan pengunjung terhadap infrastruktur yang begitu memprihatinkan. Mereka sangat menyayangkan objek wisata yang menjadi salah satu icon wisata untuk provinsi jambi infrastruktur jalan tidak layak lagi untuk digunakan.

Seolah – olah gunung tujuh hanya memiliki kewajiban saja, untuk menyumbangkan keindahan demi mengangkat daerah provinsi dan kabupaten ke permukaan lewat sektor wisata tanpa memiliki hak untuk dirawat dan di bangun sebagai mana mestinya. Kami selaku ikatan pelajar dan mahasiswa gunung tujuh bersama masyarakat menuntut pemerintah yang terkait agar dapat membuka mata melalui tulisan ini dan tergugah hatinya untuk membangun jalan yang melintasi desa sungai jernih ini untuk menuju gerbang danau gunung tujuh. -Jetra.SN

Jumat, 12 Agustus 2016